Ezita

Nama saya Ezita Saya lahir di sebuah nagari bernama Tanjung Bonai. Nagari ini terletak di kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah datar. Provinsi Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Keluarga Hasamara (15).    tantanganH-26
https://images.app.goo.gl/8uz6zDV5hEPG57uHA

Keluarga Hasamara (15). tantanganH-26

Keluarga Hasamara

Episode 15

Oleh: Dra.Ezita,M.Pd

Guru Matematika SMPN 13 Padang

#tantangangurusianaH-26#

Bertahannya biduk rumah tangga tergantung bagaimana nakhoda dan asisten nakhoda mampu bertahan ketika menghadapi atau menghadang datangnya angin yang berhembus kencang. Mengendalikan angin agar biduk tidak karam itu perlu kerjasama yang baik antara nakhoda dan asisten nakhoda. Suami adalah nakhoda di rumah tangga sementara istri adalah asisten nakhoda. Jika keduanya seiya sekata maka kuatlah biduk itu berlayar, tapi jika keduanya tidak satu visi lagi yang satu ingin ke Utara dan yang satu ingin ke Selatan, maka putuslah tali biduk tempat bertahan dan karamlah biduk itu..

Wahai anakku jadilah kalian berdua nakhoda dan asisten nakhoda yang tangguh dan selalu satu visi agar kelak rumah tangga kalian sakinah mawaddah warahmah. Jadikanlah Alquran dan hadis Rasulullah sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Itulah nasehat yang diberikan oleh Bu Teten ketika sepasang calon pengantin anak dari tetangganya akan menikah. Kedua orang tua pasangan itu meminta pada Bu Teten untuk memberikan nasehat pranikah kepada kedua anak muda itu. Karena orang tua menyadari, sebelum pernikahan yang dibutuhkan anak mereka adalah nasehat bagaimana membina rumah tangga yang baik dan kokoh sehingga mampu bertahan dari segala hantaman cobaan. Dan mereka memilih Bu Teten untuk memberikan nasehat itu.

Yah .... benar sekali...sepasang calon pengantin butuh nasehat, bukan lokasi indah untuk diabadikan sebagai latar pengambilan video prawedding... Masya Allah.. semoga pasangan-pasangan yang akan menikah dapat meniru yang dilakukan calon pengantin ini.

Akhir-akhir ini kegiatan Bu Teten semakin padat. Mengurus rumah tangga, memberikan perhatian kepada suami, anak, dan ibu kandung serta ibu mertua ditambah lagi mengajar, memberi ceramah di majelis-majelis baik di masjid, di rumah atau di kantor-kantor. Semuanya dijlalankan dengan ikhlas dengan pengaturan waktu yang proporsional.

"Pastinya waktu untuk rumah tangga lebih banyak Bu...." Itu jawab Bu Teten ketika seorang ibu menanyakan porsi waktu terbesar yang digunakan Bu Teten dalam sehari-hari itu, apa?

Seperti seminggu ini, Bu Teten mesti menunda urusan lain terlebih dahulu, karena mengurus anak semata wayangnya yang sedang berjuang mengikuti ujian akhir madrasah. Bu Teten ingin memberikan bimbingan penuh selama anaknya ujian kali ini. Hal itu dilakukannya karena selain permohonan Sholeh sendiri, juga atas panggilan hati. Bu Teten menyadari bahwa ujian akhir di madrasah ini terasa berat bagi Sholeh dan butuh bimbingan dan perhatian yang besar agar jiwanya tentram selama ujian.

Untuk sukses dalam ujian tidak hanya kemampuan menguasai pelajaran saja, tetapi secara psikologis perlu dukungan dari kedua orang tua berupa perhatian penuh dan kasih sayang. Agar anaknya Sholeh tidak punya beban sehingga punya kepercayaan diri menyelesaikan soal-soal yang dihadapinya.

Pak Mi'un juga membimbing Sholeh pada malam hari karena baru pulang dari aktivitas hariannya sebelum magrib. Pak Mi'un siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih diragukan oleh Sholeh.

Satu lagi kebiasaan pak Mi'un sebelum sholeh tidur, yaitu menemani anaknya sambil bercerita tentang berbagai hal yang mengandung karakter. Cara bercerita dan jenis karakternya tentu disesuaikan dengan tumbuh kembang Sholeh. Seperti malam ini pak Mi'un bercerita dengan tema penanaman karakter jujur dalam kehidupan terutama dalam ujian yang sedang dihadapi Sholeh.

"Kejujuran itu nama lainnya integritas nak", kata pak Mi'un.

"Ya ayah,, Sholeh akan memelihara integritas selama ujian. Sholeh ingin mendapatkan ilmu yang halal, agar nanti dengan ilmu itu Sholeh bisa menggenggam dunia".

"Aamiin", mereka berdua mengamini kata-kata Sholeh. Tak lama kemudian Sholeh membaca doa sebelum tidur. Pak Mi'un pun beranjak untuk beristirahat disamping istri tercintanya.....

Bersambung....

Padang, 04 Juli 2020

#tantanganmenulisgurusianaH-26#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bunda ... Lanjut ...

04 Jul
Balas

Terima kasih

04 Jul

Keren uni. Bu Teten memang hebat....

04 Jul
Balas

Makasih dek

05 Jul

Hebat bu Teten dan pak Miun

07 Jul
Balas

Keren, Bun. Mantab.

04 Jul
Balas

Makasih pak

05 Jul

Pak Mi'un dan Sholeh mmg orang2 istimewa.Kereeen, sukses selalu unsay

04 Jul
Balas

Terima kasih dek

04 Jul



search

New Post